Kamis, 07 Mei 2015

REVIEW: V/ H/ S/ 2 (2013)

Film dengan konsep found footage sudah bukan hal jarang. Dengan mengambil sudut pandang penonton,  cerita dimulai.

Dengan konsep ini, V/ H/ S berisi kumpulan video horor mockumetary. Setelah pendahulunya yang suskses, situs Bloody Disgusting memproduseri  V/ H/ S/ 2. Penonton disajikan lima video horor dengan Tape 49 sebagai kisah utama. Bukan kisah utama juga si, Tape 49 ini yang membungkus keempat kisah berikutnya gitu. Ceritanya cowok cewek yang mencari gadis yang hilang, kedua tokoh kita menemukan rumah yang di dalamnya berisi kumpulan video mengerikan.

Adam Wingard
Cerita berlanjut ke video pertama, Phase I Clinical Trials . Seorang yang mendapat mata buatan berupa kamera namun pada malam pertamanya diganggu sosok aneh. Disini, Adam Wingard memerankan tokoh utama. Video awal ini cukup mengerikan sebagai pembuka. Karena meski si tokoh utama sudah mencopot mata buatan tersebut, dia tetap diganggu oleh sosok-sosok aneh yang muncul. Ups spoiler..

Di pertengahan pergantian video, kita bisa tahu bahwa ada yang aneh di rumah berisi video-video tersebut. Sosok  aneh yang muncul di belakang si gadis tanpa diketahuinya. Cerita berlanjut ke video kedua. Dengan tema zombie, A Ride in The Park menaikkan tensi. Disutradarai oleh dua orang Eduardo Sánchez dan Gregg Hale yang juga menyutradarai Blair Witch Project.


Melalui kamera helm seeorang pria yang bersepeda di taman, saya dikejutkan dengan kemunculan zombie yang membuatnya menjadi zombie juga. Kemudian datang sepasang biker yang berakhir dengan nasib yang sama. Ketiganya  menyerang pesta ulang tahun di sebuah pondokan. Pria, wanita dan anak-anak yang tidak sempat melarikan diri menjadi santapan mereka. Di akhir video, disajikan twist. Melihat garpu pemanggang menancap di bola matanya, pesepeda pertama menyadari dirinya berubah mengerikan. Kemudian menembakkan senapan yang akhirnya menghancurkan kepalanya. Tapi lucuuu, geli aja gitu liat zombienya sadar diri. Spoiler lagi.


Kemudian sampai pada video yang ditunggu. Disutradarai oleh mas-mas favorit, Timo Tjahjanto. Bareng dengan Gareth Evans. Menyenangkan ada mas-mas Indonesia yang masuk dalam antologi V/ H/ S/ 2 ini. Segmen ketiga ini bertema sekte pemuja setan. Dikisahkan empat kru reporter yang meliput apa yang ada di dalam Keluarga Pintu Surga. Dari percakapan mereka, kita tahu sekte tersebut diprotes masyarakat. Epi Kusnandar sebagai The Father membuat film ini menjadi gila. Melihat aktingnya di sitkom lokal Preman Pensiun yang bikin ketawa ngakak, bakalan kaget melihat dia dalam Safe Heaven.

Dengan Timo Tjahjanto sebagai sutradara, eksekusi filmnya tidak sebusuk film horor Indonesia sekarang ini. Para jamaah yang menembak dirinya sendiri, anak-anak yang mati keracunan susu, ibu hamil yang mati kemudian merangkak bak laba-laba, tubuh meledak dan bayi setan yang keluar dengan merobek perut ibunya sendiri. Ending twist yang akhirnya menyadarkan kita semua bahwa semua anak butuh figur seorang bapak. Hahahahaha sakit.


Selain segmen zombie dan sekte pemuja setan, segmen terakhir juga jadi favorit saya. Slumber Party Alien Abduction menawarkan kisah bertema alien home invasion. Sekelompok remaja yang ditinggal orangtua mereka, diserbu alien yang menerobos masuk ke rumah mereka. Meski tidak jelas penampakan aliennya, saya suka dengan penggambaran alien bertubuh tinggi besar berkepala plus lengan dan kakinya yang panjang. Video terakhir dari Jason Eisener ini mengantarkan kita pada ending Tape 49.

REVIEW: Carrie (2013)


Carrie White dijahili teman-temannya pada saat prom nite. Menuangkan darah babi dan melumuri seluruh tubuh tak lama setelah dinobatkan menjadi Prom Queen. Carrie pun marah dan membuat prom nite berubah jadi pesta kematian.

Carrie White (Chloe Grace Moretz) , seorang gadis yang tinggal bersama ibunya, Margareth White (Julianne Moore). Carrie yang pemalu menjadi korban bullying di sekolahnya. Digunjingkan oleh teman-temannya, dijauhi baik oleh murid perempuan juga laki-laki. Kelakuan ibunya di rumah juga kelewat konservatif. Ibunya merasa harus menjaga Carrie dari dunia dengan cara relijius, tegas dan kasar.

Suatu hari Carrie merasa ada yang aneh dengan tubuhnya seusai olahraga. Gadis pemalu ini tidak menyadari bahwa itu merupakan menstruasi pertamanya. Panik, dia meminta tolong kepada teman-temannya. Namun mereka malah mempermainkannya dengan merekam Carrie yang panik dan melemparkan tampon (pembalut) padanya. 

Kejadian ini berefek panjang. Chris Hargeson, gadis nakal yang membully Carrie dihukum tidak boleh ikut Prom Nite. Serta ibunya juga dipanggil ke sekolah. Sesampainya di rumah bukan perlakuan manis yang biasa seorang ibu lakukan ketika mengetahui anaknya menstruasi pertama kali. Carrie dianggap melakukan kesalahan sehingga mengharuskannya dihukum. Sejak kejadian tersebut, Carrie menyadari bahwa dirinya memiliki kemampuan khusus. Carrie mampu mengendalikan benda dengan pikiran. 

Chris Hargeson, yang tidak terima dihukum berencana mengerjai Carrie di malam prom nite. Malam yang seharusnya menjadi malam yang membahagiakan berubah menjadi malam yang paling mengerikan.

Carrie merupakan film pertama yang diadaptasi dari novel Stephen King. Carrie tahun 1976 ini diperankan oleh Sissy Spacek dan disutradarai oleh Brian de Palma. Film ini sukses besar, kemudian dibuat remake dengan Chloe Grace Moretz sebagai Carrie. Sesuai perkiraan, Carrie versi Chloe terlalu cantik untuk dibully. Tidak membuat saya merasa kasihan padanya. Chloe tidak sekeren ketika menjadi Abby di Let Me In serta Hit Girl di Kick Ass.

Dibandingkan dengan Carrie (1976), Carrie (2013) lebih terasa sebagai film remaja. Tidak terasa suspensenya.  Malah Julianne Moore yang berperan sebagai ibu Carrie membuat saya benci sekaligus gemas padanya.

Dalam novel Carrie, Stephen King dengan jelas menggambarkan Carrie sebagai seorang gadis yang jauh dari ideal namun masih mampu berubah menjadi manis. Namun pada filmnya, Carrie digambarkan memang cantik dari awal, hanya tidak terlihat karena gayanya yang kuper. Tapi tetap kelihatan cantik kok.




Adegan ketika Carrie mengejar Chris Hargensen dan Billy Nolan yang merupakan dalang dari usaha untuk mempermalukan Carrie, terlihat bahwa Chris mati setelah menabrak tiang listrik dan kepalanya menabrak kaca kemudian terbakar.  Nampaknya sang editor lupa, setelah meninggalkan Chris yang terbakar, dari belakang terlihat bahwa mobil tersebut kosong.

Sabtu, 20 September 2014

Toko Online Konsep Majalah




Gong Hyo Jin for Elle Magazine

Sudah lama saya pengin punya online shop. Tentunya yang beda dengan online shop lainnya. Beberapa kali ditawari menjadi konsultan beauty produk salah satu merk. Tapi harganya yang terlalu mahal, buat saya mikir dua kali. Dibeli sendiri aja jarang, apalagi ditawarin ke orang. Apalagi saya yang masih mahasiswa, agak pesimis kalau ditawarkan ke teman-teman saya yang sesama mahasiswa. Tau sendiri bok, kalau bisa gratis kenapa irit. Istilahnya harus prihatin lah, masih minta orangtua kok beli-beli yang mahal.

Online shop memudahkan orang belanja. Kaya gini, Rabu kemarin saya mau bimbingan skripsi, sambil nunggu dosen buka-buka instagram lah. Eh online shop langganan ngepost produk baru, langsung kepengin, yaudah hubungin si ownernya. Transfer pun bisa lewat smartphone. Ga perlu keluar, transaksi bisa dilakukan di ruang tunggu dosen. Bonus, proposal skripsi saya di acc dosen. Yeayyy!

Peluang bisnis sendiri kan. Di awal, saya naro Gong Hyo Jin bukan tanpa alasan. Online shop yang saya inginkan sekarang pengin terkonsep kaya majalah.

Siapa yang ngga tau si, majalah-majalah fashion sekarang udah banyak banget. Elle, Style, Ceci dan masih banyak lagi. Sampai saat ini majalah cetak masih memiliki reputasi terpercaya sebagai sumber trend. Soalnya, di majalah sebuah tend tidak hanya diulas dalam editorial yang komplet, tapi juga berkesinambungan. Tidak hanya sekali tayang, tapi berkali-kali dalam rentang waktu yang terkonsep.

Majalah juga tidak menawarkan produk, apalagi melakukan transaksi jual beli barang. Inilah yang memuat independensinya sebagai pencetak trend punya integritas.

Pertama, nama sama tampilannya simple. Namanya yang gampang diinget aja deh. Biar calon konsumen juga ga ribet mengingatnya. Terus saya siasatin pake blog yang gratisan dulu. Jadi biaya yang saya keluarin juga ga banyak.



Peer, musti sering mampir ke "pekarangan: fashion blogger atau beauty blogger.

The Curly Girl Journal paling favorit
Apalagi rambut ownernya sama kayak saya haha. Cuman saya pakai kerudung jadi ga bisa diliatin. Suka sama artikel-artikelnya. Yah walau nanti sambil jalan, saya mungkin menemukan style saya sendiri.

Tampilan yang simple, juga musti didukung sama produk yang diinginkan konsumen. Antara produk-produk fashion atau produk-produk kecantikan akan saya tawarkan.

Foto-foto produknya sebisa mungkin orisinil. Ada dua alasan, saya melihat langsung produknya jadi apa yang saya jual saya tahu kualitas bentuk dan bahannya. Kedua sebagai alat peningkat kepercayaan konsumen ke online shop saya. Wong ownernya sendiri yang foto produknya, jadi kata "abal-abal" bisa diminimalisir.

Aturan dan tata cara belanja yang jelas. Juga mudah dimegerti oleh calon konsumen. Pemesanan bisa disediakan beberapa media, by sms, whatsapp, bbm, atau inbox pribadi. Namun pembeli harus milih salah satu dari itu. Biar ga double pesanan.

Pembayaran. Satu nomor rekening, diberikan jika sudah deal dengan pembeli. Pengiriman juga dilakukan jika sudah ada konfirmasi yang jelas dari pembeli. Yaitu dengan mengirim bukti pembayaran.

Nah, tinggal dilaksanain doang ini rencana. Foto-foto produk dulu deh kayanya. Perlu juga baca bukunya tante Carolina Ratri "Sukses Membangun Toko Online". AHH.. Baru tahu ada lomba blog toko online impianku di hari terakhir huhuhu..

Wish me luck gaes, membangun hidup bersama. Eh membangun toko online.

 http://aurabatik.com/