Carrie White dijahili teman-temannya pada saat prom nite.
Menuangkan darah babi dan melumuri seluruh tubuh tak lama setelah dinobatkan
menjadi Prom Queen. Carrie pun marah dan membuat prom nite berubah jadi pesta
kematian.
Carrie White (Chloe Grace Moretz) , seorang gadis yang
tinggal bersama ibunya, Margareth White (Julianne Moore). Carrie yang pemalu menjadi korban bullying di sekolahnya. Digunjingkan oleh teman-temannya,
dijauhi baik oleh murid perempuan juga laki-laki. Kelakuan ibunya di rumah juga
kelewat konservatif. Ibunya merasa harus menjaga Carrie dari dunia dengan cara
relijius, tegas dan kasar.
Suatu hari Carrie merasa ada yang aneh dengan tubuhnya
seusai olahraga. Gadis pemalu ini tidak menyadari bahwa itu merupakan
menstruasi pertamanya. Panik, dia meminta tolong kepada teman-temannya. Namun
mereka malah mempermainkannya dengan merekam Carrie yang panik dan melemparkan
tampon (pembalut) padanya.
Kejadian ini berefek panjang. Chris Hargeson, gadis
nakal yang membully Carrie dihukum tidak boleh ikut Prom Nite. Serta ibunya
juga dipanggil ke sekolah. Sesampainya di rumah bukan perlakuan manis yang
biasa seorang ibu lakukan ketika mengetahui anaknya menstruasi pertama kali.
Carrie dianggap melakukan kesalahan sehingga mengharuskannya dihukum. Sejak
kejadian tersebut, Carrie menyadari bahwa dirinya memiliki kemampuan khusus.
Carrie mampu mengendalikan benda dengan pikiran.
Chris Hargeson, yang tidak terima dihukum berencana
mengerjai Carrie di malam prom nite. Malam yang seharusnya menjadi malam yang
membahagiakan berubah menjadi malam yang paling mengerikan.
Carrie merupakan film pertama yang diadaptasi dari novel
Stephen King. Carrie tahun 1976 ini diperankan oleh Sissy Spacek dan
disutradarai oleh Brian de Palma. Film ini sukses besar, kemudian dibuat remake
dengan Chloe Grace
Moretz sebagai Carrie. Sesuai perkiraan, Carrie versi Chloe terlalu cantik
untuk dibully. Tidak membuat saya merasa kasihan padanya. Chloe tidak sekeren
ketika menjadi Abby di Let Me In serta Hit Girl di Kick Ass.
Dibandingkan
dengan Carrie (1976), Carrie (2013) lebih terasa sebagai film remaja. Tidak
terasa suspensenya. Malah Julianne Moore
yang berperan sebagai ibu Carrie membuat saya benci sekaligus gemas padanya.
Dalam novel
Carrie, Stephen King dengan jelas
menggambarkan Carrie sebagai seorang gadis yang jauh dari ideal namun masih mampu berubah
menjadi manis. Namun pada filmnya, Carrie digambarkan memang cantik dari awal,
hanya tidak terlihat karena gayanya yang kuper. Tapi tetap kelihatan cantik
kok.
Adegan ketika Carrie mengejar Chris Hargensen dan Billy Nolan yang
merupakan dalang dari usaha untuk mempermalukan Carrie, terlihat bahwa Chris
mati setelah menabrak tiang listrik dan kepalanya menabrak kaca kemudian
terbakar. Nampaknya sang editor lupa,
setelah meninggalkan Chris yang terbakar, dari belakang terlihat bahwa mobil
tersebut kosong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar